Selasa, 24 September 2013
Sabtu, 22 Juni 2013
USTADZ HARIYONO DAN ALEX NOERDIN GUBERNUR SUMSEL
Siapa yang menyangka kemenangan pasangan calon Gubernur Sumatera Selatan, Alex
Noerdin-Ishak Mekki, dalam Pemilukada 2013 ditentukan oleh bisikan lirih ribuan
warga? Benar, kekuatan doa memang menjadi pangkal kemenangan pasangan
Alex-Ishak, yang membawa keduanya memimpin Sumsel lima tahun mendatang.
Kemenangan itu juga menguatkan pemeo lama bahwa doa adalah kekuatan terbesar di
alam ini.
Sebagaimana hasil perhitungan cepat yang dirilis Indo Barometer, pasangan
nomor urut 4 Alex Noerdin - Ishak Mekki menang untuk sementara 36,04 persen.
Keunggulan itu diperoleh saat suara sudah masuk 100 persen.
Setelah itu pasangan Herman Deru-Maphilinda berada di urutan kedua dengan perolehan 33,06 persen, lalu Eddy Santana - Wiwit Tatung 19,62 persen dan Iskandar - Hafisz 11,28 persen. Perhitungan Indo Barometer itu dilakukan dengan mengambil data dari sampel di 350 TPS. Hasil serupa juga ditunjukkan quick count Lembaga Survei Indonesia (LSI) dan Puskaptis.
Setelah itu pasangan Herman Deru-Maphilinda berada di urutan kedua dengan perolehan 33,06 persen, lalu Eddy Santana - Wiwit Tatung 19,62 persen dan Iskandar - Hafisz 11,28 persen. Perhitungan Indo Barometer itu dilakukan dengan mengambil data dari sampel di 350 TPS. Hasil serupa juga ditunjukkan quick count Lembaga Survei Indonesia (LSI) dan Puskaptis.
Doa
memang menjadi penentu kemenangan Alex-Ishak. Tidak hanya menjelang Pilkada,
Alex Noerdin telah lama merangkul Ustad Haryono untuk memperkuat timnya.
Semua berawal pada 23 Februari lalu, ketika Alex melalui Pemprov Sumsel
mengundang ustaz muda itu untuk memimpin ratusan ribu jamaah berzikir di Masjid
Agung Palembang. Takjub dengan lautan putih-putih yang meluber ke halaman dan
jalan-jalan sekitar, Alex pun meminta kesediaan Haryono. “Saat itu beliau
meminta saya untuk menangani urusan seputar Pilkada. Pak Alex bilang, ia
bertekad menjabat lagi agar bisa mewujudkan Sumsel Gemilang yang semakin nyata
teraih,” kata Ustaz Haryono.
Karena
kelahiran Pasuruan itu melihat syarat-syarat berupa derajat dan kemampuan Alex
mencukupi, ia pun menyanggupi. “Hanya faktor ‘milik’ (hoki) Pak Alex yang masih
harus disempurnakan,” ujar Haryono. Karena itulah ustaz penyembuh yang dikenal
mampu mematikan sel kanker itu kemudian menyarankan Alex untuk menggelar zikir
akbar di sembilan titik di provinsi tersebut. Sembilan titik itu meliputi zikir
akbar di Kabupaten Ogan Ilir pada 6 April 2013; Kabupaten Ogan Komering Ilir
(OKI) pada 9 April, Kabupaten Banyuasin pada 11 April, Gedung Palembang Sport
and Convention Centre (PSCC)- Stadion Jakabaring, Palembang, pada 12 April,
Kabupaten Lahat pada 22 April, Kabupaten Muara Enim pada 23 April, rumah
jabatan gubernur (Griya Agung), Palembang pada 26 April, Kabupaten
Musi-Banyuasin pada 31 Mei, dan di kota Prabumulih pada 2 Juni lalu.
“Zikir
di sembilan titik itu merupakan doa yang dahsyat. Apalagi diaminkan puluhan ribu
kaum muslim,” kata Ustaz. Belum lagi bantuan doa lain dari berbagai majelis
zikir Ustad Haryono yang tersebar di Bekasi, Pasuruan, Jakarta dan kota-kota
lain yang turut mendoakan keberhasilan Alex. Selama ini, rata-rata calon
pimpinan daerah yang dibantu Ustaz Haryono dipastikan unggul dan terpilih. Menurut Ustaz, setidaknya ada tiga syarat
yang harus dipenuhi calon yang dibantunya untuk dapat terpilih. Pertama, doa di
beberapa di titik wilayah cakupan jabatan tersebut, kedua zikir akbar di kota
kandidat, dan ketiga doa saat melepas kandidat mendatangi TPS. Ustaz Haryono
bahkan langsung memimpin doa manakala Alex dan istri berangkat menuju Tempat
Pemungutan Suara (TPS) di hari pelaksanaan Pilkada. “Pak Ustaz memimpin
langsung doa sebelum Pak Alex berangkat,” kata Ketua Tim Pemenangan Alex-Ishak
(Gemilang), Augie Benyamin.
Selalu
dalam kesempatan zikir akbar tersebut hadir Alex bersama istri, Ny Eliza. Pada
zikir akbar di PSCC yang digelar 12 April lalu, misalnya. Setidaknya 10 ribu PNS
se-Sumsel hadir dan berdoa dengan khusyu. Dengan dibimbing Ustadz Haryono, lantunan zikir
dan doa menggema, seolah memecah langit bumi Sriwijaya yang saat itu terlihat
amat cerah.
Kekhusyukan pun kian
bertambah karena Gubernur Sumsel H. Alex Noerdin beserta Ny. Eliza pun berbaur
bersama mereka. ‘’Alhamdulillah, hari ini kita masih diberikan kesempatan untuk
zikir bersama Bapak Ustaz Haryono. Kita bersyukur juga karena Bapak Ustaz yang
jadwalnya amat padat tapi bisa hadir guna memimpin kita berdoa. Kehadiran
beliau juga karena kecintaannya pada tanah Sumatera Selatan ini,’’ ujar Alex, saat
itu. Menurut Alex, untuk membangun Sumsel yang lebih sejahtera dan gemilang di
masa mendatang harus dilakukan bersama-sama. Karena itulah, tekad berjuang
bersama itu dilakukan dalam wujud doa dan zikir bersama yang antara lain
digelar saat itu.
“Semoga dengan zikir ini Pemprov
Sumsel tetap berjaya dan maju, rakyatnya sejahtera dari waktu ke waktu,’’ tegas
Alex.
Sebelumnya, pada kesempatan
zikir akbar di Ogan Ilir yang digelar 6 April, acara dipadati sekitar dua puluh
ribu jamaah, menyemut menyambut Alex dan Ustaz Haryono. Ketua Yayasan Ponpes
Raudhatul Quran Ogan Ilir, Hendra Zainuddin, mengaku takjub dengan berlimpah
ruahnya jamaah. Menurut Hendra, sejak pagi jamaah amat antusias menyambut
kedatangan Ustaz Haryono dan Gubernur Sumsel Alex Noerdin. ‘’Target kita hanya
lima ribu jamaah, tapi yang datang tiga kali lipat,’’ ujar dia.
Rangkaian zikir akbar itu
memang selalu didatangi jamaah melebihi target panitia. Tak jarang jamaah rela
duduk beralaskan koran atau alas seadanya agar dapat mengikuti zikir dan
mendengarkan nasihat Ustaz Haryono. Ketika acara serupa digelar di Kabupaten
Lahat, 22 April, tak hanya orang dewasa, anak-anak pun ikut hadir.
Di setiap zikir akbar itu
Ustaz Haryono selalu menekankan bahwa zikir adalah perintah Allah, sekaligus bentuk
taubat kepada Allah SWT. ‘’Karena itulah, dalam berzikir kita
selalu mengawali dengan Asmaul Husna dan Al-Fatihah. Orang yang
senantiasa berzikir kepada Allah akan diberikan kecukupan, dilimpahkan pertolongan
dan dirahmati Allah dari jalan yang tak diduga-duga. Selain itu akan diberikan
prioritas oleh Allah SWT jika di dalam zikir tersebut memang ada muatan dan
permintaan,” tambah Haryono.
Tentang gelar zikir akbar di
Sembilan titik itu, Ustaz Haryono mengucapkan terima kasih kepada Gubernur
Sumsel, Alex Noerdin, yang telah menjadi fasilisator kegiatan keagamaan
tersebut. “Ini adalah sebuah bentuk perhatian seorang pemimpin yang amanah
dalam menunaikan ajaran dan tuntunan agama untuk mengajak kita semua
mendekatkan diri kepada Allah SWT. Kita berdoa bersama agar Sumsel ke depannya
dapat lebih baik dan lebih maju lagi,” kata Ustaz Haryono.
Bukan hanya Alex Noerdin yang
sempat mendapatkan bantuan untuk terpilih kembali dalam Pilkada. Sebagai contoh
saja, terpilihnya Gubernur Kalimantan Timur H Awang Faroek; terpilihnya
Gubernur Bengkulu, H Agustrin Nazamudin; terpilihnya Gubernur Banten, Hj
Ratu Atut Chosiah; terpilihnya Walikota Tangerang Selatan, Hj Airin Rahmidiani;
terpilihnya Bupati Pangkalan Bun, Kota Waringin Barat, Kalteng, H Ujang
Iskandar; dan banyak lagi contoh lain, tak lepas dari bantuan Ustaz Haryono.
Bupati Kutai Kartanegara, Rita Widyasari, bahkan berkali-kali mengundang Ustaz
Haryono untuk datang memimpin zikir di Tenggarong.
“Itu semua merupakan ridho
dan pertolongan Allah,” kata Ustaz Haryono. Ia sendiri mengakui, banyak yang
memintanya untuk datang memimpin zikir ke berbagai daerah. “Setiap bulan tak
kurang dari 200 undangan. Paling 20 undangan yang bisa dipenuhi,”kata Humas
Majelis Indonesia Berzikir, Nuari Abdillah. Ia juga mengaku tak habis piker
dengan banyaknya undangan, mengingat biaya mendatangkan Ustaz Haryono tak
terbilang murah.
“Sekali mendatangkan itu
sekitar Rp 250 juta hingga Rp 300 juta. Itu sebenarnya pas-pasan,” kata Nuari.
Pasalnya, setiap kali datang Ustaz Haryono selalu membawa setidaknya 70 orang
jamaah. Mereka terdiri dari tim salawat putra-putri, para qori dan qoriah, dan
para pendamping lainnya.
Tetapi menurut rekan Nuari
sesama anggota Humas Majelis Indonesia Berzikir, M Kholilullah, tak jarang
Ustaz Haryono mendatangi undangan tanpa bayaran. “Ada subsidi silang, karena
Ustaz tahu kemampuan setiap orang berbeda, sementara minat untuk berzikir akbar
begitu tinggi,” kata Kholilullah. @
Langganan:
Postingan (Atom)